Rabu, 25 Maret 2015

MACAM-MACAM PUISI BARU.



1. DISTIKON

Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh

Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)

2. TERZINA

Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh : 
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang

Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

3. QUATRAIN

Quatrain adalah sanjak 4 seuntai
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
4. QUINT
Quint adalah sanjak 5 seuntai
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan

Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataan

Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

5. SEXTET

Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

6. SEPTIMA

Septima adalah sanjak 7 seuntai.
Contoh : 
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
7. STANZA ( OCTAV )
Octav adalah sanjak 8 seuntai
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)

8. SONETA

Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.

CIRI – CIRI SONETA :

a. Terdiri atas 14 baris
b. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina
c. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.
d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.
e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam
f. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.
g. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta
h. Penambahan baris pada soneta disebut koda.
i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata
j. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d

Contoh :

Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

B. FUNGSI SONETA
Pada masa lahirnya, Soneta dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati.
Kini tidak terbatas pada curahan hati semata-mata, melainkan perasaan-perasaan yang lebih luas seperti :
1. Pernyataan rindu pada tanah air
2. Pergerakan kemajuan kebudayaan
3. Ilham sukma
4. Perasaan keagamaan

C. SONETA DIGEMARI PARA PUJANGGA BARU
Faktor-faktor Soneta digemari oleh para Pujangga Baru antara lain :
1. Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.
Sedangkan sextet Soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun.
2. Baris-baris Soneta yang berjumlah 14 buah itu cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati penyairnya.
3. Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau curahan hati penyairnya.

macam-macam puisi baru

MACAM-MACAM PUISI BARU



1. DISTIKON


Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.


Contoh :


Berkali kita gagal


Ulangi lagi dan cari akal



Berkali-kali kita jatuh


Kembali berdiri jangan mengeluh


(Or. Mandank)



2. TERZINA


Terzina adalah sanjak 3 seuntai.


Contoh : 


Dalam ribaan bahagia datang


Tersenyum bagai kencana


Mengharum bagai cendana



Dalam bah’gia cinta tiba melayang


Bersinar bagai matahari


Mewarna bagaikan sari


Dari ; Madah Kelana


Karya : Sanusi Pane



3. QUATRAIN


Quatrain adalah sanjak 4 seuntai


Contoh :


Mendatang-datang jua


Kenangan masa lampau


Menghilang muncul jua


Yang dulu sinau silau



Membayang rupa jua


Adi kanda lama lalu


Membuat hati jua


Layu lipu rindu-sendu


(A.M. Daeng Myala)


4. QUINT


Quint adalah sanjak 5 seuntai


Contoh :


Hanya Kepada Tuan


Satu-satu perasaan


Hanya dapat saya katakan


Kepada tuan


Yang pernah merasakan



Satu-satu kegelisahan


Yang saya serahkan


Hanya dapat saya kisahkan


Kepada tuan


Yang pernah diresah gelisahkan



Satu-satu kenyataan


Yang bisa dirasakan


Hanya dapat saya nyatakan


Kepada tuan


Yang enggan menerima kenyataan


(Or. Mandank)



5. SEXTET


Sextet adalah sanjak 6 seuntai.


Contoh :


Merindu Bagia


Jika hari’lah tengah malam


Angin berhenti dari bernafas


Sukma jiwaku rasa tenggelam


Dalam laut tidak terwatas


Menangis hati diiris sedih


(Ipih)



6. SEPTIMA


Septima adalah sanjak 7 seuntai.


Contoh : 


Indonesia Tumpah Darahku


Duduk di pantai tanah yang permai


Tempat gelombang pecah berderai


Berbuih putih di pasir terderai


Tampaklah pulau di lautan hijau


Gunung gemunung bagus rupanya


Ditimpah air mulia tampaknya


Tumpah darahku Indonesia namanya


(Muhammad Yamin)


7. STANZA ( OCTAV )


Octav adalah sanjak 8 seuntai


Contoh :


Awan


Awan datang melayang perlahan


Serasa bermimpi, serasa berangan


Bertambah lama, lupa di diri


Bertambah halus akhirnya seri


Dan bentuk menjadi hilang


Dalam langit biru gemilang


Demikian jiwaku lenyap sekarang


Dalam kehidupan teguh tenang


(Sanusi Pane)



8. SONETA


Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.



CIRI – CIRI SONETA :


a. Terdiri atas 14 baris


b. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina


c. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.


d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.


e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam


f. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.


g. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta


h. Penambahan baris pada soneta disebut koda.


i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata


j. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d



Contoh :


Gembala


Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )


Melihat anak berelagu dendang ( b )


Seorang saja di tengah padang ( b )


Tiada berbaju buka kepala ( a )


Beginilah nasib anak gembala ( a )


Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )


Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )


Pulang ke rumah di senja kala ( a )


Jauh sedikit sesayup sampai ( a )


Terdengar olehku bunyi serunai ( a )


Melagukan alam nan molek permai ( a )


Wahai gembala di segara hijau ( c )


Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )


Maulah aku menurutkan dikau ( c )


(Muhammad Yamin)




B. FUNGSI SONETA


Pada masa lahirnya, Soneta dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati.


Kini tidak terbatas pada curahan hati semata-mata, melainkan perasaan-perasaan yang lebih luas seperti :


1. Pernyataan rindu pada tanah air


2. Pergerakan kemajuan kebudayaan


3. Ilham sukma


4. Perasaan keagamaan




C. SONETA DIGEMARI PARA PUJANGGA BARU


Faktor-faktor Soneta digemari oleh para Pujangga Baru antara lain :


1. Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.


Sedangkan sextet Soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun.


2. Baris-baris Soneta yang berjumlah 14 buah itu cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati penyairnya.


3. Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau curahan hati penyairnya.

macam-macam puisi baru

MACAM-MACAM PUISI BARU




1. DISTIKON


Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.


Contoh :


Berkali kita gagal


Ulangi lagi dan cari akal




Berkali-kali kita jatuh


Kembali berdiri jangan mengeluh


(Or. Mandank)




2. TERZINA


Terzina adalah sanjak 3 seuntai.


Contoh : 


Dalam ribaan bahagia datang


Tersenyum bagai kencana


Mengharum bagai cendana




Dalam bah’gia cinta tiba melayang


Bersinar bagai matahari


Mewarna bagaikan sari


Dari ; Madah Kelana


Karya : Sanusi Pane




3. QUATRAIN


Quatrain adalah sanjak 4 seuntai


Contoh :


Mendatang-datang jua


Kenangan masa lampau


Menghilang muncul jua


Yang dulu sinau silau




Membayang rupa jua


Adi kanda lama lalu


Membuat hati jua


Layu lipu rindu-sendu


(A.M. Daeng Myala)


4. QUINT


Quint adalah sanjak 5 seuntai


Contoh :


Hanya Kepada Tuan


Satu-satu perasaan


Hanya dapat saya katakan


Kepada tuan


Yang pernah merasakan




Satu-satu kegelisahan


Yang saya serahkan


Hanya dapat saya kisahkan


Kepada tuan


Yang pernah diresah gelisahkan




Satu-satu kenyataan


Yang bisa dirasakan


Hanya dapat saya nyatakan


Kepada tuan


Yang enggan menerima kenyataan


(Or. Mandank)




5. SEXTET


Sextet adalah sanjak 6 seuntai.


Contoh :


Merindu Bagia


Jika hari’lah tengah malam


Angin berhenti dari bernafas


Sukma jiwaku rasa tenggelam


Dalam laut tidak terwatas


Menangis hati diiris sedih


(Ipih)




6. SEPTIMA


Septima adalah sanjak 7 seuntai.


Contoh : 


Indonesia Tumpah Darahku


Duduk di pantai tanah yang permai


Tempat gelombang pecah berderai


Berbuih putih di pasir terderai


Tampaklah pulau di lautan hijau


Gunung gemunung bagus rupanya


Ditimpah air mulia tampaknya


Tumpah darahku Indonesia namanya


(Muhammad Yamin)


7. STANZA ( OCTAV )


Octav adalah sanjak 8 seuntai


Contoh :


Awan


Awan datang melayang perlahan


Serasa bermimpi, serasa berangan


Bertambah lama, lupa di diri


Bertambah halus akhirnya seri


Dan bentuk menjadi hilang


Dalam langit biru gemilang


Demikian jiwaku lenyap sekarang


Dalam kehidupan teguh tenang


(Sanusi Pane)




8. SONETA


Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.




CIRI – CIRI SONETA :


a. Terdiri atas 14 baris


b. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina


c. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.


d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.


e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam


f. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.


g. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta


h. Penambahan baris pada soneta disebut koda.


i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata


j. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d




Contoh :


Gembala


Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )


Melihat anak berelagu dendang ( b )


Seorang saja di tengah padang ( b )


Tiada berbaju buka kepala ( a )


Beginilah nasib anak gembala ( a )


Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )


Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )


Pulang ke rumah di senja kala ( a )


Jauh sedikit sesayup sampai ( a )


Terdengar olehku bunyi serunai ( a )


Melagukan alam nan molek permai ( a )


Wahai gembala di segara hijau ( c )


Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )


Maulah aku menurutkan dikau ( c )


(Muhammad Yamin)






B. FUNGSI SONETA


Pada masa lahirnya, Soneta dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati.


Kini tidak terbatas pada curahan hati semata-mata, melainkan perasaan-perasaan yang lebih luas seperti :


1. Pernyataan rindu pada tanah air


2. Pergerakan kemajuan kebudayaan


3. Ilham sukma


4. Perasaan keagamaan






C. SONETA DIGEMARI PARA PUJANGGA BARU


Faktor-faktor Soneta digemari oleh para Pujangga Baru antara lain :


1. Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.


Sedangkan sextet Soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun.


2. Baris-baris Soneta yang berjumlah 14 buah itu cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati penyairnya.


3. Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau curahan hati penyairnya.






D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN


1. PERSAMAAN SONETA DENGAN PANTUN


Pantun dan Soneta sama-sama mempunyai sampiran atau pengantar dan isi atau kesimpulan.




2. PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN




a. Soneta puisi asli Italia, Pantun puisi asli Melayu


b. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 baris


c. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b 








D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN


1. PERSAMAAN SONETA DENGAN PANTUN


Pantun dan Soneta sama-sama mempunyai sampiran atau pengantar dan isi atau kesimpulan.



2. PERBEDAAN SONETA

macam-macam puisi baru

MACAM-MACAM PUISI BARU




1. DISTIKON


Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.


Contoh :


Berkali kita gagal


Ulangi lagi dan cari akal




Berkali-kali kita jatuh


Kembali berdiri jangan mengeluh


(Or. Mandank)




2. TERZINA


Terzina adalah sanjak 3 seuntai.


Contoh : 


Dalam ribaan bahagia datang


Tersenyum bagai kencana


Mengharum bagai cendana




Dalam bah’gia cinta tiba melayang


Bersinar bagai matahari


Mewarna bagaikan sari


Dari ; Madah Kelana


Karya : Sanusi Pane




3. QUATRAIN


Quatrain adalah sanjak 4 seuntai


Contoh :


Mendatang-datang jua


Kenangan masa lampau


Menghilang muncul jua


Yang dulu sinau silau




Membayang rupa jua


Adi kanda lama lalu


Membuat hati jua


Layu lipu rindu-sendu


(A.M. Daeng Myala)


4. QUINT


Quint adalah sanjak 5 seuntai


Contoh :


Hanya Kepada Tuan


Satu-satu perasaan


Hanya dapat saya katakan


Kepada tuan


Yang pernah merasakan




Satu-satu kegelisahan


Yang saya serahkan


Hanya dapat saya kisahkan


Kepada tuan


Yang pernah diresah gelisahkan




Satu-satu kenyataan


Yang bisa dirasakan


Hanya dapat saya nyatakan


Kepada tuan


Yang enggan menerima kenyataan


(Or. Mandank)




5. SEXTET


Sextet adalah sanjak 6 seuntai.


Contoh :


Merindu Bagia


Jika hari’lah tengah malam


Angin berhenti dari bernafas


Sukma jiwaku rasa tenggelam


Dalam laut tidak terwatas


Menangis hati diiris sedih


(Ipih)




6. SEPTIMA


Septima adalah sanjak 7 seuntai.


Contoh : 


Indonesia Tumpah Darahku


Duduk di pantai tanah yang permai


Tempat gelombang pecah berderai


Berbuih putih di pasir terderai


Tampaklah pulau di lautan hijau


Gunung gemunung bagus rupanya


Ditimpah air mulia tampaknya


Tumpah darahku Indonesia namanya


(Muhammad Yamin)


7. STANZA ( OCTAV )


Octav adalah sanjak 8 seuntai


Contoh :


Awan


Awan datang melayang perlahan


Serasa bermimpi, serasa berangan


Bertambah lama, lupa di diri


Bertambah halus akhirnya seri


Dan bentuk menjadi hilang


Dalam langit biru gemilang


Demikian jiwaku lenyap sekarang


Dalam kehidupan teguh tenang


(Sanusi Pane)




8. SONETA


Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.




CIRI – CIRI SONETA :


a. Terdiri atas 14 baris


b. Terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 quatrain dan 2 terzina


c. Dua quatrain merupakan sampiran dan merupakan satu kesatuan yang disebut octav.


d. Dua terzina merupakan isi dan merupakan satu kesatuan yang disebut isi yang disebut sextet.


e. Bagian sampiran biasanya berupa gambaran alam


f. Sextet berisi curahan atau jawaban atau kesimpulan daripada apa yang dilukiskan dalam ocvtav , jadi sifatnya subyektif.


g. Peralihan dari octav ke sextet disebut volta


h. Penambahan baris pada soneta disebut koda.


i. Jumlah suku kata dalam tiap-tiap baris biasanya antara 9 – 14 suku kata


j. Rima akhirnya adalah a – b – b – a, a – b – b – a, c – d – c, d – c – d




Contoh :


Gembala


Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )


Melihat anak berelagu dendang ( b )


Seorang saja di tengah padang ( b )


Tiada berbaju buka kepala ( a )


Beginilah nasib anak gembala ( a )


Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )


Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )


Pulang ke rumah di senja kala ( a )


Jauh sedikit sesayup sampai ( a )


Terdengar olehku bunyi serunai ( a )


Melagukan alam nan molek permai ( a )


Wahai gembala di segara hijau ( c )


Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )


Maulah aku menurutkan dikau ( c )


(Muhammad Yamin)






B. FUNGSI SONETA


Pada masa lahirnya, Soneta dipergunakan sebagai alat untuk menyatakan curahan hati.


Kini tidak terbatas pada curahan hati semata-mata, melainkan perasaan-perasaan yang lebih luas seperti :


1. Pernyataan rindu pada tanah air


2. Pergerakan kemajuan kebudayaan


3. Ilham sukma


4. Perasaan keagamaan






C. SONETA DIGEMARI PARA PUJANGGA BARU


Faktor-faktor Soneta digemari oleh para Pujangga Baru antara lain :


1. Adanya penyesuaian dengan bentuk pantun ; yakni Octav dalam Soneta yang bersifat obyektif itu hampir sejalan dengan sampiran pada pantun.


Sedangkan sextet Soneta yang sifatnya subyektif itu merupakan isi pantun.


2. Baris-baris Soneta yang berjumlah 14 buah itu cukup untuk menyatakan perasaan atau curahan hati penyairnya.


3. Soneta dapat dipakai untuk menyatakan beraneka ragam perasaan atau curahan hati penyairnya.






D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN


1. PERSAMAAN SONETA DENGAN PANTUN


Pantun dan Soneta sama-sama mempunyai sampiran atau pengantar dan isi atau kesimpulan.




2. PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN




a. Soneta puisi asli Italia, Pantun puisi asli Melayu


b. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 baris


c. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b 




DENGAN PANTUN



a. Soneta puisi asli Italia, Pantun puisi asli Melayu


b. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 baris


c. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b 



D. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN
1. PERSAMAAN SONETA DENGAN PANTUN
Pantun dan Soneta sama-sama mempunyai sampiran atau pengantar dan isi atau kesimpulan.

2. PERBEDAAN SONETA DENGAN PANTUN


a. Soneta puisi asli Italia, Pantun puisi asli Melayu

b. Satu bait Soneta terdiri terdiri dari 14 baris, satu bait Pantun terdiri atas 4 baris
c. Soneta berima bebas, pantun berima a-b-a-b